
Resesi global adalah kondisi dimana keuangan negara mendapat tekanan karena kurangnya pemasukan. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti peperangan hingga pandemi seperti di tahun 2022.
Namun, untuk resesi global di tahun 2023 disebabkan karena krisis energi dan makanan yang terjadi karena dampak perang antara Rusia dan Ukraina. Beberapa negara di Eropa kini mengalami krisis energi karena langkanya bahan bakar fosil serta gas yang selama ini mereka dapatkan dari Rusia.
Begitu juga Ukraina yang banyak mengekspor gandum ke beberapa negara termasuk ke negara-negara di Asia. Salah satu dampak yang dirasakan oleh warga Indonesia adalah naiknya harga mi instan akibat pasokan gandum yang sempat terganggu.
Tidak perlu khawatir berlebihan dalam menghadapi resesi global di tahun 2023. Pasalnya pada tahun 2020 bangsa ini berhasil melewati kondisi ekonomi yang terganggu akibat covid19. Terbukti di tahun itu, pengajuan cicilan dan pinjaman meningkat untuk berbagai kebutuhan mulai dari modal usaha hingga keperluan darurat.
Lalu apa langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi resesi tahun mendatang? Simak ringkasannya berikut ini.
Jangan Menahan Belanja
Berkebalikan dengan suara-suara para influencer muda di sana, jangan menahan uang tunai untuk belanja kebutuhan pokok. Toh pada saat pandemi kita tetap harus makan dan mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi.
Jangan pernah menahan apalagi memotong bujet belanja. Siapkan saja uang secukupnya seperti bulan-bulan biasanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, daging, sayuran, buah-buahan dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain kebutuhan pokok, ternyata kita juga masih tetap perlu mengupgrade diri dengan belajar. Ada banyak kursus online yang bisa diikuti tanpa harus hadir di ruang kelas. Kesempatan tersebut bisa kamu manfaatkan untuk terus menerus menambah ilmu dan meningkatkan keterampilan.
Fokus Lunasi Utang
Jika punya utang dengan bunga tinggi, fokuskan untuk segera dilunasi. Hindari mengambil utang dengan bunga tinggi dan tenor yang panjang. Makin panjang tenornya, makin besar bunga pinjaman yang perlu ditanggung. Kecuali jika ingin mendistribusikan beban ke bulan-bulan berikutnya namun hal ini sangat tidak disarankan.
Jika ingin mengambil utang, tetaplah berpatokan pada saran dari pakar keuangan. Jangan pernah mengambil cicilan utang melebihi dari sepertiga penghasilan per bulan. Secara sederhana jika penghasilan per bulan kamu Rp10 juta, artinya jangan sampai punya cicilan utang lebih dari Rp3 juta per bulan.
Cari Peluang, Dapatkan Tambahan Penghasilan
Menurut Prof. Rhenald Kasali dalam menghadapi resesi tahun 2023 jangan terlalu lebay. Pasalnya jika disitu ada ancaman, disitu pula ada kesempatan. Maka jangan heran jika pada saat pandemi 2020 justru muncul orang kaya baru yang bisa memanfaatkan kesempatan di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi.
Jualan alat kesehatan laris manis, selain itu beberapa bisnis makanan dan minuman sehat pun diserbu oleh masyarakat. Untuk kalangan menengah keatas yang masih punya daya beli tetap bisa mengeluarkan pendapatannya untuk konsumsi sementara untuk kalangan bawah terbantu dengan adanya bantuan dari pemerintah. Pun ujungnya tetap dimanfaatkan untuk belanja kebutuhan pokok.
Tingkatkan Networking Professional
Pengalaman sebelumnya memang banyak perusahaan yang melakukan efisiensi demi tetap bisa bertahan. Dampaknya memang ada beberapa pekerja yang dirumahkan, sementara lainnya terkena PHK.
Lalu apa yang bisa kita antisipasi? Salah satunya adalah dengan memperluas jaringan pertemanan secara profesional. Saatnya kongkow bisa menghasilkan cuan, jangan hanya sebatas guyonan. Sehingga kumpul-kumpul bareng teman bisa lebih berdampak positif dan siapa tahu bisa membuka peluang kerja bagi orang lain.
Sebagai cadangan, mulailah mencari side job atau pekerjaan sampingan. Jangan ragu untuk terus mencoba hal-hal yang diluar keterampilan. Agar bisa terus belajar dan beradaptasi dengan kondisi atau keadaan yang berbeda-beda.
Tingkatkan Dana Darurat
Selagi masih ada pendapatan, tingkatkan dana darurat bukan hanya enak kali lipat dari kebutuhan pokok tapi 10 kali lipat dari kebutuhan pokok bulanan. Jumlah yang paling aman untuk kebutuhan pokok paling tidak bisa memenuhi kebutuhan selama satu tahun penuh. Sehingga jika sewaktu-waktu kehilangan pekerjaan karena PHK atau sebab lain, keluarga tetap bisa bertahan dengan dana darurat yang ada.
Namun, jika ternyata kondisi yang tidak diharapkan datang secara tiba-tiba sementara dana darurat belum mencukupi, kamu bisa mengajukan cicilan dan pinjaman lewat Kredivo.
Kredivo memberikan limit pinjaman hingga Rp30 juta bagi member premium. Kamu bisa menggunakan setengah dari limit tersebut untuk keperluan darurat. Sementara sisanya bisa tetap kamu gunakan untuk produk financial lain dari Kredivo seperti bayar berbagai tagihan, belanja dengan metode cicilan dan sebagainya.
Utang untuk keperluan darurat tetap harus dipertimbangkan dengan sangat bijaksana. Pilih yang transparan seperti Kredivo. Bunga cicilan rendah 2,6% per bulan. Pinjaman akan dipotong di muka sebesar 6% dari total pinjaman. Tenor cukup fleksibel maksimal hingga 6 bulan.
Download langsung aplikasi Kredivo dari App Store maupun Google Play Store. Kini, kamu bisa belanja langsung dari aplikasi Kredivo tanpa pindah ke aplikasi lainnya.