Dana darurat sebenarnya sangat penting terutama jika sewaktu-waktu kamu mendapatkan musibah yang membuat penghasilan utama terganggu. Kondisi darurat tidak akan bisa diprediksi sehingga itulah pentingnya memiliki dana darurat.
Dana darurat utamanya harus dimiliki oleh orang yang sudah punya tanggungan, entah itu anak istri ataupun orang tua. Dana darurat harus bisa menutupi paling tidak biaya pokok bulanan selama periode tertentu. Idealnya kalau menurut para pakar keuangan, dana darurat harus bisa mencukupi kebutuhan pokok antara tiga sampai dengan enam bulan. Bahkan ada yang mematok bahwa dana darurat harus cukup sampai dengan 12 bulan mengingat kondisi pandemi tahun 2020 tidak bisa diprediksi kapan akan berakhirnya.
Nah, berikut ini beberapa cara bagaimana membangun dana darurat dari penghasilan bulanan meskipun penghasilan kita UMR Jakarta. Jangan mau kalah dengan potongan tapera ya.
Tentukan Dana Darurat Sesuai Kondisi Aktual
Dana darurat bisa dikalkulasikan sesuai dengan kondisi keluarga masing-masing. Satu keluarga pasti memiliki jumlah anggota yang berbeda-beda. Selain itu usia masing-masing keluarga yang berbeda-beda akan menentukan jumlah biaya yang harus disiapkan. Misalnya bagi yang masih memiliki bayi apalagi orang tua, pasti membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan jika memiliki anak-anak usia remaja.
Oleh sebab itu, formulasi dana darurat masing-masing keluarga pasti berbeda-beda disesuaikan dengan jumlah anggota keluarganya. Sementara bagi yang belum punya tanggungan akan lebih ringan karena hanya menanggung pribadinya saja. Sehingga dana darurat yang disiapkan bisa lebih panjang periodenya. Jika kebutuhan pribadi sebulan kira-kira Rp2 jutaan, artinya untuk selama periode 6 bulan diperlukan dana darurat sekitar Rp12 jutaan. Dana inilah yang harus dipenuhi dengan menyisihkan dari penghasilan bulanan.
Cara Membagi Dana Darurat dari Penghasilan Bulanan
Jika sudah mengetahui angka aktual dana darurat yang harus disiapkan akan lebih mudah untuk mengkalkulasi dari penghasilan bulanan yang didapatkan. Misalnya jika gaji kamu UMR sekitar Rp5 juta per bulan dan masih sendirian, paling tidak harus menyisihkan Rp500 ribu untuk dana darurat per bulan. Sehingga dengan target Rp12 juta, dana darurat akan terbentuk dalam waktu 24 bulan.
Tentu saja periode selama 24 bulan bisa dipersingkat jika ada bonus tahunan, insentif lain, tunjangan hari raya dan pendapatan sampingan. Dengan pendapatan-pendapatan di luar gaji, kamu bisa membentuk dana darurat lebih cepat dari yang direncanakan.
Jika masih muda dan belum punya tanggungan sebaiknya langsung mengumpulkan dana darurat. Sehingga saat sudah berkeluarga, dana darurat bisa lebih ringan dengan menambahkan jumlah anggota yang bergabung dalam keluarga secara bertahap.
Kelola dan Jaga Dana Darurat
Dana darurat harus bersifat likuid dan mudah dicairkan. Dana darurat tidak bisa disimpan dalam bentuk saham atau instrumen investasi yang tidak bisa langsung cair. Boleh saja menyimpan dana darurat dalam bentuk konvensional seperti emas atau logam mulia lainnya tapi dengan catatan harus benar-benar langsung bisa diuangkan saat diperlukan.
Evaluasi Dana Darurat Secara Berkala
Dana darurat bisa dievaluasi secara berkala setiap tiga atau enam bulan. Sehingga lebih mudah untuk monitoring dan tidak terlalu cepat jangka waktunya. Faktor yang tentu saja harus dilakukan evaluasi adalah saat dana darurat terpakai. Artinya dana darurat berkurang dari jumlah yang harus ditetapkan. Sehingga harus dicarikan dana talangan saat dana darurat terpakai tapi belum terkumpul secara penuh.
Dana darurat juga bisa disesuaikan saat kamu mendapatkan promosi atau kenaikan gaji. Dengan begitu, alokasi dana darurat jadi bisa lebih besar dari nilai sebelumnya. Saat gaji naik jangan menaikan taraf hidup melainkan tetap dengan taraf hidup yang sama, sehingga kelebihan dana yang ada bisa dialokasikan sepenuhnya untuk jangka panjang, termasuk dana darurat.
Timbulkan Motivasi Internal Agar Dana Darurat Terkumpul
Memang tidak mudah untuk membentuk dana darurat apalagi jika sudah punya tanggungan. Karena ada saja biaya yang harus dibayar setiap bulan. Namun, sedikit demi sedikit akan menjadi bukit juga jika sudah dilakukan. Mulailah dari sekarang dan saat ini juga mengumpulkan dana darurat.
Pasalnya jika belum terkumpul dana darurat tiba-tiba hal yang tidak diprediksi terjadi, mau tidak mau kamu harus menggunakan dana tabungan yang ada. Terlebih jika tidak ada dana tabungan alternatifnya adalah dengan mencari pinjaman lewat keluarga hingga memanfaatkan aplikasi kredit.
Bagaimanapun hidup harus tetap berlanjut. Waspadalah saat mengajukan pinjaman dana darurat dari aplikasi kredit. Pastikan hanya mengajukan dari perusahaan yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan karena biaya dan bunga lebih transparan seperti Kredivo.
Kredivo menyediakan limit yang besar bagi member premium hingga Rp50 juta. Setengahnya bisa diajukan sebagai dana tunai untuk dana darurat. Bunganya terjangkau mulai dari 1.99% per bulan dengan biaya admin 6% dari jumlah pinjaman. Tenor fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Daftar dan ajukan sekarang hanya lewat aplikasi resmi Kredivo yang bisa diunduh dari App Store maupun Play Store.